Biorefinery merupakan konsep pengolahan biomassa secara terpadu untuk menghasilkan energi, bahan kimia, maupun material yang bernilai tambah. Terdapat berbagai macam biorefinery yang dapat dibedakan berdasarkan produk yang dihasilkan, proses yang digunakan, maupun jenis bahan bakunya. Biomassa sendiri adalah bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, atau limbah, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Secara umum, biomassa dikategorikan menjadi lignoselulosa, biomassa berbasis minyak dan lemak, biomassa berbasis gula dan pati, serta biomassa alga.

Dalam proses konversinya, terdapat tiga metode utama. Metode termokimia memanfaatkan panas untuk mengubah biomassa melalui proses seperti pembakaran, pirolisis, dan gasifikasi. Metode biokimia menggunakan mikroorganisme atau enzim, contohnya fermentasi, hidrolisis enzimatik, dan digesti anaerob. Sementara itu, metode fisik dilakukan dengan perlakuan mekanis sederhana seperti penggilingan, ekstraksi, dan pengepresan.